definisi paradoks


kata ini sering saya dengar puncak nya ketika saya membaca buku pengantar teori komunikasi karangan Richard West dan Lynn H turner, saya bergegas untuk memahami nya lebih lanjut, karena saya yakin apa yang dipelajari dengan lebih dalam akan membuat kita menjadi profesional šŸ˜€ aminn

ya paradoks dalam arti gampangnya adalah kebenaran yang saling berkontradiksi /bertentangan itu menurut saya yang paling mudah

tapi menurut definisi yang njlimet paradoks adalahĀ suatu situasi yang timbul dari sejumlahĀ premisĀ (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; asumsi; Ā kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatuĀ konflikĀ atauĀ kontradiksi.

contoh paradoks

  • ada seorang jawa yang berteriak-teriak di tengah orang banyak bahwa semua orang jawa adalah pembohong.
    Maka, apakah ia, yang juga orang jawa , adalah pembohong?Ā Kalau begitu, pernyataannya pun bohong. Jadi, tidak semua orang jawa pembohong. Tapi kalau begitu, bisa jadi ia termasuk yang bukan pembohong, maka pernyataannya bisa-bisa benar bahwa semua orang jawa pembohong, jadi ia mungkin saja pembohong, dan seterusnya.
  • Ā Paradoks Pinokio
    pinokio si manusia kayu yg hidungnya bisa memanjang jika dia berbohong. Sebenarnya si pinokio ini bisa menimbulkan sebuah paradoks. Suatu ketika si pinokio berkata:
    “Hidungku akan memanjang.”
    pertanyaannya, kata-kata pinokio tersebut bohong atau jujur?
    Jika perkataan pinokio bohong bahwa hidungnya akan memanjang, berarti hidungnya tidak akan memanjang.
    Tapi jika hidungnya tidak memanjang itu artinya pinokio sedang berkata jujur
    sebaliknya jika pinokio jujur mengatakan bahwa hidungnya akan memanjang, artinya hidungnya memang benar akan memanjang. Tapi hidungnya tidak mungkin memanjang jika dia jujur. Berarti pinokio berbohong.

satu lagi contoh biar lebih ngeh šŸ˜€

  • Ā Omnipotence paradox (Paradoks kemaha-kuasaan)
    Omnipotence berasal dari kata bahasa Latin yakni omne yang berarti segalanya/semuanya dan potence yang berarti kemampuan atau kuasa. Paradoks klasik ini dinyatakan sebagai berikut :
    ā€œDapatkah Tuhan menciptakan batu yang begitu beratnya hingga Dia sendiri tidak dapat mengangkatnya?ā€
    Ini juga dikenal dengan istilah stone paradox.
    Menurut anda bagaimanakah jawabannya?
    Jika anda menjawab dapat, berarti Tuhan tidak maha-kuasa karena Dia tidak mampu mengangkat batu tersebut.
    Jika anda menjawab tidak dapat, berarti Tuhan tidak maha-kuasa karena Dia tidak mampu menciptakan batu seperti yang dimaksud.
    Bagi orang beragama ini seperti buah simalakama apapun jawabannya Tuhan tetap tidak berkuasa.
    Namun benarkah demikian?
    Jangan-jangan ada yang salah dengan asumsi kita. Coba kita analisa struktur kalimatnya sekali lagi. Jika diterjemahkan ulang akan menjadi:
    “Dapatkah Tuhan berkuasa untuk tidak berkuasa?”
    Kalau bentuk kalimatnya seperti ini sudah pasti kita yg beragama akan langsung menjawab tidak dapat. Kita selalu berasumsi bahwa ‘Tuhan tidak mungkin tidak dapat’, dan ‘Tuhan selalu dapat’ apapun itu. Karena kita berprasangka “Dapat itu selalu positif”.
    Jangan khawatir, sebenarnya banyak hal-hal yang tidak mungkin dapat dilakukan Tuhan di dalam doktrin agama:
    1. Tuhan tidak mungkin dapat berbuat jahat
    2. Tuhan tidak mungkin dapat tidak sempurna
    3. Tuhan tidak mungkin dapat memasukkan orang jahat ke surga
    dan masih banyak lagi, anda dapat menambahkannya sendiri.

referensi

  1. http://luciferain.wordpress.com/2012/08/05/arti-kata-paradoks/
  2. http://faridblog2.blogspot.com/2013/05/contoh-contoh-paradok.html
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Paradoks

semoga berguna šŸ™‚

4 Tanggapan to “definisi paradoks”

  1. ana Says:

    sebenernya kuasa itu adalah sifat wajib bagi Tuhan. dan “kehendak dan kekuasaannya” tidak berhubungan dengan sifat Beliau yg wajib (sifat kuasa itu sendiri). jadi dengan kekuasaan-Nya, tidak mungkin Dia mengehendaki diri-Nya tidak kuasa lagi. karena keinginanNya (qudrat-iradat-Nya) tidak berhubungan (mengurusi) dengan sifat wajibnya, hanya berhubungan dengan segala yg mungkin ada dan mungkin tiada (mumkinat). karena jika, misalnya, “jika Tuhan kuasa, maka Dia bisa menciptakan tuhan yg lain”, maka akan hasil lah yg telah ada (hashala l-haasil), dan itu tidak ada gunanya. dan dengan “teori batu” itu, kemungkinan, atau kepastiannya nya hanya satu, Dia akan menciptakan sesuatu yg sepenuhnya dalam kendali-Nya.

  2. John petruci Says:

    Jadi saya harus gimana nih gan?

  3. ismail fahmi Says:

    jgn mengambil contoh paradoks ketuhanan…karena Allah melarang kita memikirkan zat tuhan


tinggalkan pesan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: