DEDUKSI
Penalaran Deduktif proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. mudahnya adalah mencari kebenaran dari hal -hal yang bersifat umum
Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah
proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit
macam – macam penalaran deduktif :
menggunakan silogisme
silogisme adalah proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan)
contoh :
premis mayor / premis umum : semua orang akan mati
premis minor / premis khusus : budi adalah orang
konklusi / kesimpulan : budi akan mati
menggunakan entinem
entinem adalah adalah penalaran deduksi secara langsung , premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
contoh
ikan memerlukan air
di gurun pasir tidak ada air
digurun pasir tidak mungkin ada ikan
INDUKSI
induksi adalah penalaran yang menuntun pembaca pada suatu kesimpulan dengan memulai menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus untuk menuju pada simpulan umum.
macam – macam penalaran induktif:
generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
contoh :
Jika dibakar plastik akan meleleh,
jika dibakar sedotan akan meleleh,
jika dibakar ember akan meleleh,
jika dibakar botol akan meleleh,
jadi jika benda plastik dibakar akan meleleh
analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
contoh
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih.
Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak, ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.
referensi:
- http://irfansyahpuutra.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html
- http://sellyinthewords.blogspot.com/2012/03/pengertian-penalaran-deduksi-dan.html
semoga berguna 🙂
Oktober 14, 2015 pukul 22:08
[…] https://b1ms.wordpress.com/2013/09/18/pengertian-deduksi-induksi/ […]
Maret 15, 2019 pukul 15:31
LUAR BIAYASAH !!