Rsync adalah tool untuk transfer dan sinkronisasi file atau tree (struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer lokal (di sistem yang sama) maupun remote (jaringan/internet). Fungsi rsync mirip/identik dengan tool-tool ini: cp, mv, scp, FTP client. Rsync biasanya digabungkan dengan SSH sebagai metode transpor remotenya, walaupun dapat juga disetup untuk menjadi daemon sehingga tidak membutuhkan SSH. Dalam kasus-kasus tertentu rsync juga dapat digunakan menggantikan HTTP client (seperti wget)
sintaks dasarny
rsync -av PATHSUMBER/ PATHTUJUAN/
Menghapus berkas di /tujuan/ yang tidak ada di /sumber/ gunakan:
rsync -av --delete /PATHSUMBER/ /PATHTUJUAN/
Jika penghapusan hanya boleh setelah penyalinan sukses:
rsync -av --delete --delete-after /PATHSUMBER/ /PATHTUJUAN/
jika ada file yang tidak ingin di copy
rsync -av --exclude 'namafile.txt' /PATHSUMBER/ /PATHTUJUAN/
Untuk transfer lokal ke lokal
rsync -av -P PATHSUMBER PATHTUJUAN
Untuk transfer lokal ke remote melalui ssh
rsync -e ssh -av -P -z PATHSUMBER USER@HOST:PATHTUJUAN
Untuk transfer remote ke lokal melalui ssh, cukup kebalikan perintah sebelumnya:
rsync -e ssh -av -P -z USER@HOST:PATHSUMBER PATHTUJUAN
opsi lainnya
a: (archive) adalah untuk mensinkronkan segala sesuatu, termasuk file/direktori secara rekursif dan metadata (seperti tanggal, kepemilikan, permission) dan file-file spesial seperti link simbolik
v: (verbose) memperlihatkan ke layar nama-nama file yang sedang ditransfer
z : (zip) membuat rsync mengkompresi data yang ditransfer
P: selain memperlihatkan ke layar nama-nama file yang sedang ditransfer juga menampilkan progres/persentasi saat sebuah file sedang ditransfer.
–version : melihat versi rsync
Jika kita menggunakan rsync dalam skrip noninteraktif, bisa jadi output yang dihasilkan terlalu banyak. Maka dalam kasus tersebut kita dapat menghilangkan opsi -v dan -P.
Akhiran garis miring
Keberadaan garis miring di akhir path sumber berarti menghindari pembentukan level direktori tambahan
misalnya
rsync -av /home/user/tempatnya/ /home/userhasil/backup/ maka file hasil akan tercopy di /home/userhasil/backup/ tapi jika garis miring tidak ditambah diakhir skrip sumber akibatnya terjadi pembuatan direktory misalnya rsync -av /home/user/tempatnya /home/userhasil/backup/ maka akan terbentuk file hasil akan tercopy di /home/userhasil/backup/tempatnya (terbentuk direktori bernama tempatnya yang berisi file file hasil sinkronisasi)
referensi :
http://librarylinux.wordpress.com/2010/06/16/rsync-tools-backup-data-skala-besar/
http://blog.baihaqi.web.id/?p=464
http://ss64.com/bash/rsync.html
semoga berguna 🙂
Oktober 28, 2016 pukul 07:58
Mantap gan, penjelasannya singkat tapi padat. Untuk sintaks “rsync -e ssh -av -P -z USER@HOST:PATHSUMBER PATHTUJUAN”, bisa ga sih kita tambahkan parameter password di sintaks tersebut?
Oktober 28, 2016 pukul 11:06
pake ssh copy id gan bisa dibaca disini https://ambilgratis.com/2013/05/28/login-ssh-tanpa-password-pada-linux/ , nanti setelah dicopy keynya server tidak perlu dimintai password lagi karena autentifikasi udah kita berikan